Hidup Ini Sungguh Indah

Posted on April 29, 2009. Filed under: Uncategorized | Tag: |

Sebagian besar penduduk Jakarta ini adalah perantau. Ada yang merantau hanya di dalam negeri. Tapi banyak juga yang merantau ke luar negeri. Entah Amerika Serikat, Jepang, Eropa atau Australia.. Semuanya pasti akan membawa pengalaman yang penuh dengan suka dan dukanya. Sangat jarang yang menceriterakan pengalamannya ‘merantau’ ke Jakarta. Apakah merantau ke Jakarta tidak dianggap sebagai ‘ke luar negeri’..?? Tentu saja sebutan ‘luar negeri’ ini bagi orang-orang dari ujung Barat dan ujung Timur Indonesia pada umumnya yang harus keluar dari kampung halamannya..

Apa sih yang dibutuhkan oleh seorang perantau..?? Faktor-faktor apa yang menentukan keberhasilan atau kegagalan seorang perantau..?? Setiap orang pasti memiliki versi jawaban tersendiri yang sangat subyektif. Tetapi, belajar dari pengalaman orang lain juga sangat perlu. Agar kita tidak jatuh ke dalam ‘lubang’ yang sama.

Saya berasal dari sebuah desa di pulau kecil yang terletak di wilayah Indonesia Tengah. Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar pulau-pulau ini sangat tandus sehingga kebanyakan para penduduknya tidak dapat mengandalkan hidupnya dari sektor pertanian. Oleh karena itu penduduk juga harus berjuang untuk hidup dari sektor perikanan. Puji Tuhan bahwa Dia memberikan keseimbangan di alam ini bagi umatNya. Artinya, walaupun ladang kurang memberikan hasil, tetapi masih ada ‘ladang’ yang lain. Ladang yang dimaksud ini adalah laut yang kaya akan berbagai jenis ikan. Baik ikan yang ‘besar’ sekali sehingga bisa disebut sebagai ‘rajanya ikan’, maupun beraneka ikan yang kecil-kecil.

Anugerah lain adalah tingkat motivasi yang sangat kuat dari para penduduknya. Kondisi alam yang sangat tidak menguntungkan telah memaksa para penduduk untuk menggunakan ‘akal-budi’ untuk bertahan hidup. Tidak ada seorang pun yang duduk berpangku-tangan dan mohon bantuan dari orang lain. Semua harus bekerja. Orang tua dan anak-anak bekerja sesuai porsinya masing-masing. Para bapak selain menjadi nelayan, juga harus bekerja sebagai tukang batu dan tukang kayu di desa-desa sekitarnya. Terkadang mereka harus meninggalkan anak dan isteri selama berbulan-bulan untuk mencari sesuap nasi. Sedangkan, kaum muda harus merantau ke luar daerah untuk belajar. Berkat ketekunan dalam belajar ini, maka banyak putera daerah ini yang menjadi guru, pegawai negeri dan tukang yang tersebar di berbagai kabupaten sekitarnya.

Singkat cerita, saya yang telah lulus sebagai siswa SMA pada tahun 1976 pun bingung harus bekerja apa di desa ini. Dengan restu orang tua saya memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Dari beberapa anggota keluarga, khususnya kakak perempuan saya yang telah lebih dahulu ke Jakarta, saya memiliki banyak informasi. Kebetulan kakak saya kembali ke desa pada tahun 1976 setelah menyelesaikan pendidikannya sebagai bidan di RS St. Carolus Boromeus, Jakarta. Ini semua berkat program ikatan dinas yang diberikan oleh pihak rumah sakit tersebut bagi putera-puteri daerah yang berprestasi.

Dari sang kakak saya mengetahui bahwa pada dasarnya, upaya merantau dan tingkat risikonya sangat berkaitan erat dengan adanya jaminan. Salah satunya yaitu adanya sanak-famili yang menampung kita pada saat kedatangan pertama kali. Ternyata, faktor ini pun belum tentu menjadi jaminan. Kenapa..?? Sanak-famili itu sifat hanya membantu. Mereka hanya memberikan tumpangan dan makan ala kadarnya. Lantas dibutuhkan jaminan apa lagi..?? Ternyata, jaminan yang kedua adalah diri kita sendiri. “Keberhasilan atau kegagalan di perantauan ini tergantung pada diri kita sendiri. Faktor mental yang kuat sangat menentukan. Berapa pun uang yang akan diberikan bapak dan ibu kepada kamu sebagai bekal tidak banyak membantu karena akan habis..”, kata kakak saya selalu mengingatkan.

Kebanyakan perantau seperti saya dan rekan-rekan lain dari Indonesia Timur punya modal ‘cita-cita’ yang kuat untuk melanjutkan kuliah. Ijazah yang kami miliki adalah lulusan SLA ‘daerah’ yang jauh dari fasilitas yang aduhai. Bisa dibayangkan, pada awalnya betapa ‘minder’ rasanya hati ini untuk bersaing dengan ‘anak-anak kota’. Tapi, faktor pemicu yang terus mendorong saya adalah banyak ‘anak daerah’ ini ternyata berhasil. “Kok mereka bisa..??”, suara hatiku selalu bertanya.

Ada yang menjadi menteri.. Ada yang menjadi anggota DPR.. Ada yang menjadi dosen di perguruan tinggi yang terkenal. Ada yang menjadi tokoh pengusaha yang sukses dan banyak profesi lainnya. Saya pun terus-menerus memacu diri sendiri. Pertanyaan mendasar yang pertama pada diriku sendiri : “Kalau mereka bisa berhasil.., maka saya juga harus berhasil karena kami sama-sama berasal dari daerah yang sama…??”

Kemudian, muncul tantangan mendasar yang kedua yang sangat pelik dan sulit. “Bagaimana caranya bertahan hidup di Jakarta dan bagaimana caranya mencapai cita-cita untuk kuliah.. ?? Mana yang harus menjadi prioritas di antara keduanya ini..??!!!”, sebagai pertanyaan-pertanyaan yang selalu mengingatkan diriku sendiri.

Kata orang: “Sekejam-kejamnya ibu tiri, masih lebih kejam ibu kota..!!” Itulah sepenggal tulisan yang terbaca di dalam bis kota ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Jakarta ini..

Siapa yang tidak merasa ngeri …???

Make a Comment

Tinggalkan komentar

2 Tanggapan to “Hidup Ini Sungguh Indah”

RSS Feed for Laurens Dasion: “AKU DAN DUNIAKU” Comments RSS Feed

Wkt saya mau merantau “uyut” bilang “kita org betawi tdk ada yg merantau” saya tetap merantau n mental saya blm sekuat mereka yg merantau ke jkt…he…he…he..,

hehe… mungkin ‘uyut’ lupa.. salah satu cucunya juga ‘diculik’ dari betawi… malah cucunya sudah berulang kali ‘keluar’ dari Jakarta dengan anak-anak.. jadi..?? siapa takuut..?


Where's The Comment Form?

    Tentang

    “AKU DAN DUNIAKU” adalah sebuah weblog dari WordPress.com yang ditulis oleh LAURENS DASION. Sebagai penulis blog ini, saya ingin berbagi pengalaman dan pandangan dengan para pembaca tentang apa yang dilihat dan dirasakan dalam hidup ini. Selamat menikmati dan semoga bermanfaat…!!!

    RSS

    Subscribe Via RSS

    • Subscribe with Bloglines
    • Add your feed to Newsburst from CNET News.com
    • Subscribe in Google Reader
    • Add to My Yahoo!
    • Subscribe in NewsGator Online
    • The latest comments to all posts in RSS

    Meta

  • April 2009
    M S S R K J S
     1234
    567891011
    12131415161718
    19202122232425
    2627282930  
  • Arsip

  • Komentar Terbaru

    laurens dasion pada Hidup Ini Sungguh Indah
    Ana pada Hidup Ini Sungguh Indah
    laurens dasion pada Jalan Terbaik
    laurens dasion pada Jalan Terbaik
    Anisa pada Jalan Terbaik
  • Top Clicks

    • Tidak ada
  • Kategori

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...