Archive for Desember, 2009

Mencari Cinta

Posted on Desember 22, 2009. Filed under: Uncategorized |

Seorang teman pagi-pagi sekali sudah mengungkapkan kekesalannya di Facebook. Dalam statusnya dia menulis begini: “Emang dasar cowok.. Tidak bisa dipercaya.. Tiap kali hanya janji dan janji saja.. Katanya mau ke Jakarta untuk bertemu pada awal bulan Desember..!!”

Teman saya ini sebut saja namanya Rita. Sudah beberapa kali kami berkomunikasi. Banyak hal yang dia ceritakan kepada saya sebagai sharing. Banyak hal yang sudah diutarakan kepada saya untuk mendapatkan jalan keluar. Saya langsung menghubunginya dan menanyakan soal statusnya itu. Dengan berapi-api dia menjelaskan semuanya.

Rupanya Rita terperangkap dalam hubungan ‘cinta jarak jauh” (long distance relationship). Dia sendiri tinggal di Jakarta bersama kedua orang tuanya. Sebagai anak wanita paling tua, dari empat bersaudara, dia merasa bertanggung jawab untuk membantu meringankan beban orang tua. Rita memiliki dua orang kakak yang laki-laki. Juga seorang adik perempuan. Mereka tidak bisa diharapkan.

Rita memang menjadi tumpuan harapan orang tua. Sejak masih di bangku SMU dia tidak bisa menikmati masa remajanya seperti teman-teman sebayanya. Setelah pulang dari sekolah, dia harus membantu orang tuanya di sebuah rumah makan yang sangat sederhana. Demikian juga waktu malam hari. Dia membantu ibunya menyediakan berbagai bahan mentah yang harus dimasak esok hari.

Dia baru bisa belajar di sela-sela pekerjaannya. Atau ketika pekerjaannya sudah selesai pada waktu teman-teman sebayanya telah terbuai dalam mimpi ketika mereka tertidur lelap. Waktu untuk belajar itu sangat berharga baginya. Dia sadar sekali bahwa dia harus berhasil dalam belajar dan memperoleh pekerjaan yang layak kelak.

Sementara itu kedua kakak lelakinya tidak dapat diandalkan. Mereka lebih asyik dengan teman-teman dan belajar di sekolah. Urusan pekerjaan di rumah seolah-olah hanya menjadi tanggung jawab Rita. Pekerjaan-pekerjaan rumah pun sangat jarang mereka lakukan. Itu pun bila orang tua mereka sangat membutuhkan tenaga mereka. Sebagai anak perempuan yang paling besar, Rita merasa bertanggung jawab dan tidak tega membiarkan orang tuanya mengerjakan segalanya sendirian.

Belum Terlambat

Kini usianya telah mencapai 30 tahun. Ketiga saudaranya telah menikah. Masing-masing mereka memiliki dua orang puteri yang lucu-lucu dan cantik. Rita pun merasa bahwa sudah waktunya untuk mulai memilikirkan dirinya sendiri. Dia harus mencari pendamping hidup.

Kalau dilihat dari berbagai aspek sebenarnya tidaklah sulit baginya untuk menemukan pria untuk menjadi suaminya. Sekarang dia memiliki penghasilan yang lumayan. Pekerjaannya sebagai seorang sekretaris direksi sebuah perusahaan yang terbilang besar sangat menunjang. Dia memiliki segalanya.

Sementara itu, bila dilihat dari penampilannya maka orang tidak akan menyangka bahwa dia masih ‘jomblo’. Orang pasti mengira bahwa Rita telah berkeluarga. Mana ada seorang wanita yang cantik begitu belum menikah..?? Warna kulitnya yang putih bersih dengan alis mata yang hitam lebat, pasti sangat menarik perhatian kaum pria.

Dalam pergaulan pun Rita terbilang luwes. Dia tidak membeda-bedakan teman pria. Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial sehingga memungkinnya untuk bertemu dengan banyak orang. Namun sejauh ini belum ada satu pun yang pas buat dirinya.

Akhirnya, dia mulai mencari-cari melalui dunia maya. Siapa tahu bahwa usaha akan berhasil. Orang bilang jodoh itu di tangan Tuhan. Tetapi, manusia juga harus banyak berusaha. Tidak bisa hanya mengandalkan Tuhan semata-mata. Dia memulai perburuannya ini melalui situs-situs pertemanan yang kini sedang menjamur. Dia pun menemukan seorang ‘arjuna’ yang sebut saja namanya Adam yang tinggal di Medan.

Hubungan mereka pun semakin intens dari hari ke hari. Rita merasakan ada sesuatu yang membuatnya selalu rindu untuk kontak ‘on line’ dengan Adam. Hal ini mereka lakukan pada saat jam kerja di sela-sela kesibukan pekerjaan mereka.

Kepada Rita, Adam mengaku bahwa statusnya adalah seorang duda. Isterinya telah meninggal dunia sejak tiga tahun yang lalu. Dia pun berkeinginan kuat untuk segera memperoleh seorang pendamping hidup. Singkat ceritera mereka berdua telah merasa cocok satu sama lain dan ingin meningkatkan hubungan mereka ke jenjang perkawinan.

Untuk lebih mempererat hubungan di antara mereka, maka Adam meminta Rita untuk menikah. Rita sangat bahagia dan bercampur-aduk perasaannya. Adam meminta kepada Rita untuk diperkenalkan kepada kedua orang tua dan keluarga Rita.

Palsu

Kepada Rita, Adam berjanji untuk datang pada liburan Idul Adha tanggal 27 Nopember 2009 yang lalu. Hati Rita pun berbunga-bunga. Setelah setahun berhubungan melalui internet, maka inilah kesempatan baginya untuk menemui kekasihnya itu. Dia selalu berdoa agar tidak terjadi hal-hal yang bisa menghambat urusan ini.

Pada hari Kamis, 26 Nopember 2009 ada perasaan tidak enak dalam diri Rita. Dia berusaha untuk menghubungi Adam melalui telpon genggam. Tapi sayangnya, pesawat telpon tersebut tidak aktif. Dia berusaha menunggu pada internet. Siapa tahu Adam akan muncul secara on line. Tetapi hasilnya nihil. Ketika jam 17.15 WIB pada waktu Rita akan pulang ke rumah, tiba-tiba telpon genggamnya berdering. Ternyata Adam menghubunginya, katanya: “Maaf, saya tidak bisa ke Jakarta esok. Ibu saya sedang sakit..”

Rita pun memaklumi alasan tersebut dan menyampaikan kabar itu kepada kedua orang tuanya. Bagi mereka hal seperti ini bisa saja terjadi. Mungkin pada suatu saat yang tepat, Adam akan datang lagi. Mereka hanya meminta kepada Rita untuk menghubungi Adam untuk menanyakan kapan dia akan ke Jakarta lagi.

Pada hari Senin, 14 Desember 2009 Adam menghubungi Rita dan menyampaikan keinginannya untuk ke Jakarta pada hari Jumat, 18 Desember 2009. Kembali hati Rita berbunga-bunga lagi. Tetapi tidak sepenuhnya. Dia masih diliputi perasaan cemas. Siapa tahu rencana ini akan gagal lagi.

Oleh karena itu rencana kedatangan Adam ini tidak dia sampaikan kepada kedua orang tuanya. Dia khawatir bahwa mereka akan kecewa lagi. Sementara kontak antara keduanya setiap hari berjalan sebagaimana biasanya.

Seperti halnya pada waktu sebelum kedatangan Adam, pada hari Kamis sore Rita menunggu konfirmasi dari Adam. Tapi, anehnya sepanjang hari itu sama sekali tidak ada kontak dari Adam. Sekali lagi Rita menjadi cemas.

Dia khawatir kegagalan beberapa minggu yang lalu akan terulang lagi. Sekali lagi Rita yang harus mencari-cari Burhan. Beberapa nomor telpon yang dimiliki Burhan dalam keadaan tidak aktif. Rita pun pasrah.

Akhirnya, ketika menjelang pulang kantor, Rita berhasil menghubungi Adam untuk meminta konfirmasi kedatangannya ke Jakarta itu. Sekali lagi, kegagalan yang harus diterima oleh Rita. Adam mengatakan: “Maaf Rita. Saya tidak bisa ke Jakarta karena saya mendapat musibah. Tadi pagi ketika akan berangkat ke kantor, sepeda motor saya masuk ke lubang. Saya pun jatuh dan luka-luka.”

Khayalan

Rita pun hanya menerima kenyataan itu dengan tegar. Dia merasakan ada suatu ‘kepalsuan’ dalam alasan-alasan yang diberikan oleh Adam. Setelah diteliti maka Rita berkesimpulan bahwa Adam hanya sekedar mempermainkan dirinya. Bila memang benar dia berhalangan, mengapa harus Rita yang berusaha menghubunginya. Kenapa Adam selalu mengelak pada hari menjelang kedatangannya dan tidak memberikan konfirmasi..??

Sejak saat itu, Rita tidak lagi berhubungan dengan Adam. Baginya, jodoh adalah berkat dari Allah Yang Mahakuasa baginya. Dia hanya berusaha semaksimal sesuai kemampuannya. Mengurus dan merawat kedua orang tuanya akan memberikan kebahagiaan tersendiri. Apalagi kehadiran ke enam keponakan yang lucu dan cantik selalu memberikan kehangatan dalam dirinya.

Dia tidak lagi mencari-cari cinta di dunia maya. Situs pertemanan pun di internet pun dia jauhi. Baginya, dunia maya adalah dunia khayalan. Sangat jauh dari kenyataan.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )