Kesepian

Posted on Oktober 1, 2009. Filed under: Uncategorized |

Dalam masyarakat yang modern dewasa ini, setiap orang pasti pernah merasakan kesepian. Anak-anak kesepian karena ditinggal orang tua yang sangat sibuk. Baik sibuk mencari nafkah maupun sibuk dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Yang sangat terkenal adalah sebutan “tante kesepian”.

Ketika hal ini terjadi, maka setiap orang pasti bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Apa sih penyebabnya..??

Banyak sekali faktor yang membuat seseorang merasa sepi dan terasing. Boleh jadi kita merasa memiliki banyak teman. Boleh jadi kita sering diundang ke berbagai acara kegiatan bahkan ke pesta-pesta. Tetapi, di balik itu kita tetap merasa kesepian.

Seringkali orang merasa seorang diri di rumah dan menunggu telpon berdering. Siapa tahu ada yang mengajak untuk ke luar rumah untuk sekedar jalan-jalan. Dengan demikian, kesepian telah menjadi sebuah gejala yang epidemis di tengah masyarakat kita dewasa ini.

Orang boleh berkata bahwa berkat kemajuan teknologi, kita telah merasa lebih ‘dekat’ satu sama yang lain. Penggunaan e-mail, telpon, faksimili dan internet bukan suatu hal yang mewah lagi. Semua orang bisa menggunakannya. Kapan saja dan di mana saja orang bisa saling berhubungan dengan mudah. Lalu, apa penyebabnya..??

Sebenarnya jawabannya sederhana saja. Kemajuan pembangunan dalam masyarakat yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir ini telah menjadi penyebabnya. Kemajuan itu telah ‘menghancurkan’ sistem kekerabatan yang telah tumbuh dan berkembang selama ini.

Keluarga Berencana

Kehidupan kekerabatan dalam sebuah keluarga dan masyarakat telah banyak berubah. Dulu setiap keluarga terdiri dari banyak sekali anggota. Orang tua selalu menginginkan untuk memiliki banyak anak. Kata mereka: “Banyak anak.. Banyak rejeki..!!”

Tidak itu saja. Keluarga yang telah memiliki banyak anak itu pun masih juga menampung kakek, nenek dan keponakan. Setiap orang akan selalu merasa tentram karena mereka tinggal di tengah-tengah keluarganya sendiri. Paman dan tante serta keponakan pun tinggalnya berdekatan. Mereka bahkan melakukan aktivitas sosial bersama termasuk berkebun dan berdagang. Itu kondisi di jaman dulu (jadul).

Apa yang terjadi sekarang..?? Jumlah anggota keluarga sangat menciut. Sangat jarang keluarga yang memiliki banyak anak. Keluarga sekarang secara sengaja atau tidak sengaja akan mematuhi program pemerintah yakni “Keluarga Berencana” (KB).

Mereka secara sadar menjalan program ini karena tekanan dan himpitan tingginya biaya ekonomi. Bila memiliki banyak anak, maka mereka akan sangat sulit untuk memenuhi segala kebutuhan hidup yang layak. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, perumahan dan pendidikan dewasa ini sangat tinggi.

Setiap keluarga sekarang lebih memilih untuk memiliki anak hanya dua orang. Walau terkadang ada juga keluarga yang memiliki tiga orang anak. Itupun sangat jarang karena mereka memiliki alasan dan pertimbangan tersendiri.

Pekerjaan anggota keluarga ini pun sudah sangat beragam. Pekerjaan mereka tidak lagi seragam seperti dulu. Kini mereka tidak bisa lagi bekerja bersama-sama. Dalam banyak kasus tempat kerja mereka pun berjauhan satu sama lain.

Terkadang tuntutan pekerjaan ini mengharus mereka untuk pindah ke kota yang lain, bahkan ke luar negeri. Mereka akhirnya jarang sekali bertemu karena kendala waktu dan jarak serta kesibukan masing-masing.

Selain itu, kemajuan terknologi telah memudahkan orang untuk melakukan pekerjaan. Kemajuan teknologi ini membuat setiap orang terdorong untuk bekerja lebih keras untuk mencapai lebih banyak target. Target yang lebih tinggi dan lebih besar ini tentu saja akan mendapatkan imbalan dan penghasilan yang tinggi pula.

Time Is Money

Di sini kita akhirnya mengesampingkan hubungan sosial dengan sesama. Orientasi dan gaya hidup kita semakin terjebak dalam keinginan untuk meraih karier yang lebih tinggi. Karier yang semakin tinggi akan menjanjikan masa depan yang lebih cemerlang. Setiap orang menjadi semakin sibuk seakan tidak ada lagi waktu yang luang.

Keinginan untuk melakukan interaksi sosial ini semakin padam juga lantaran adanya berbagai kemudahan dalam dunia hiburan. Orang lebih suka menyendiri untuk menonton televisi yang menyajikan berbagai program hiburan. Terkadang di dalam sebuah keluarga terdapat beberapa televisi.

Televisi tidak lagi menjadi sarana hiburan bersama, tetapi bisa dinikmati sendirian di kamar. Anak-anak tidak lagi menonton televisi bersama orang tua.

Orang tidak lagi harus bergaul dengan anggota keluarga yang lain atau tetangga. Dulu masyarakat kita akan melakukan berbagai permainan sebagai hiburan. Mereka bahkan akan bermain musik dan bernyanyi bersama untuk menghabiskan waktu luang.

Faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah berbagai fasilitas yang memudahkan orang dalam melakukan komunikasi. Orang tidak lagi merasa perlu untuk bertemu muka untuk berkomunikasi, tetapi cukup dengan internet dan telepon. Apalagi dewasa ini akses untuk internet sudah semakin mudah.

Banyak waktu yang dihabiskan di depan komputer untuk menggunakan internet. Demikian juga perkembangan dalam dunia telekomunikasi yang semakin canggih dengan menggunakan telpon genggam.

Di satu pihak, orang lebih bergairah untuk meningkatkan ketrampilannya dalam menggunakan komputer (computer skills). Orang tidak mau dibilang ‘gagap teknologi’ (gaptek). Sementara di pihak lain, mereka tidak lagi berminat untuk meningkatkan ketrampilan berinteraksi sosial (social skills).

Kehidupan masyarakat modern sangat terkendali oleh waktu. Mereka memegang prinsip yang sangat berbau individualistis dan materialistis yakni “time is money” (waktu adalah uang). Ketika selesai bekerja, energi mereka telah terkuras habis. Bahkan sekedar bercengkerama dengan keluarga pun hampir tidak mungkin.

You Are Not Alone

Makan malam pun dilakukan sendiri dengan cepat. Tidak lagi bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain. Setelah itu mereka akan menghabiskan waktunya di depan televisi atau komputer. Situasi batin mereka pun tertekan karena terganggu oleh pikiran-pikiran tentang target pekerjaan dan karir.

Orang seakan terbiasa dengan pemeo “pergi pagi pulang petang” (P4). Apalagi dengan situasi dan kondisi transportasi yang sangat buruk dewasa ini, orang akan sangat cemas bila berangkat kerja ketika matahari telah terbit. Mereka pasti akan terjebak dalam kemacetan yang parah dan terlambat tiba di kantor dengan segala konsekuensinya.

Faktor-faktor di atas ini telah membuat orang menjadi kesepian dalam dunia modern yang serba canggih ini. Tetapi bagaimana pun juga akan sangat mengagumkan bila dalam situasi membuat orang kesepian ini, kita masih bisa mengatasinya sehingga tidak merasa sepi karena memiliki banyak sahabat.

Orang bilang: “you are lonely but you are not alone”.

Make a Comment

Tinggalkan komentar

    Tentang

    “AKU DAN DUNIAKU” adalah sebuah weblog dari WordPress.com yang ditulis oleh LAURENS DASION. Sebagai penulis blog ini, saya ingin berbagi pengalaman dan pandangan dengan para pembaca tentang apa yang dilihat dan dirasakan dalam hidup ini. Selamat menikmati dan semoga bermanfaat…!!!

    RSS

    Subscribe Via RSS

    • Subscribe with Bloglines
    • Add your feed to Newsburst from CNET News.com
    • Subscribe in Google Reader
    • Add to My Yahoo!
    • Subscribe in NewsGator Online
    • The latest comments to all posts in RSS

    Meta

  • Oktober 2009
    M S S R K J S
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    25262728293031
  • Arsip

  • Komentar Terbaru

    laurens dasion pada Hidup Ini Sungguh Indah
    Ana pada Hidup Ini Sungguh Indah
    laurens dasion pada Jalan Terbaik
    laurens dasion pada Jalan Terbaik
    Anisa pada Jalan Terbaik
  • Top Clicks

    • Tidak ada
  • Kategori

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...